Sederet Fakta Mengejutkan Tentang Darah Manusia
Darah merupakan komponen penting yang dibutuhkan tubuh. Tanpa adanya darah, maka organ di dalam tubuh Anda tidak bisa bekerja secara optimal. Menariknya, darah menyimpan banyak fakta mengejutkan yang mungkin tidak pernah Anda bayangkan sebelumnya. Yuk, intip berbagai fakta tentang darah dalam ulasan berikut.
Darah berperan sebagai alat transportasi
Darah adalah cairan berwarna merah yang membuat tubuh Anda bisa bekerja secara normal. Dalam tubuh, cairan ini berperan sebagai alat transportasi yang bertugas untuk mengangkut nutrisi, oksigen, hormon, dan berbagai senyawa penting lainnya ke bagian-bagian tubuh yang membutuhkan.
Di saat yang bersamaan, cairan ini juga bertugas untuk membawa zat sisa yang sudah tidak berguna lagi ke sistem ekresi atau pembuangan, termasuk ke dalam ginjal, paru-paru, dan hati.
Cairan juga ini membantu melawan kuman atau bakteri penyebab penyakit yang menyerang sistem imun.
Ada satu hal terakhir yang mungkin tidak pernah Anda pikirkan sebelumnya. Cairan ini ternyata juga berperan untuk membawa panas ke kulit. Ya, cairan ini mampu membuat bagian luar tubuh Anda (seperti jari tangan dan kaki) tetap hangat karena panas yang dibuat di pusat tubuh, seperti jantung dan otot, di bawa ke area tersebut.
Jumlah volume darah anak dan orang dewasa sama
Mengutip Livescience, Daniel Landau, dokter spesialis hematologi dan kanker di University of Florida Cancer Center mengatakan tubuh orang dewasa sehat rata-rata mengandung sekitar 4-5 liter darah.
Jika Anda kekurangan darah, Anda mungkin akan kehilangan sekitar 8-10 persen dari total berat badan Anda. Jadi, jika Anda memiliki berat badan 54 kilogram, maka sekitar 4-5 kilogram dari total berat badan Anda adalah darah.
Selain itu, Anda mungkin beranggapan bahwa jumlah volume darah orang dewasa dan anak-anak berbeda. Faktanya, jumlah volume dalam tubuh orang dewasa dan anak-anak sebenarnya sama. Namun, karena ukuran organ dalam tubuh anak relatif lebih kecil, maka volume cairan yang mengisi tubuh mereka tampak lebih banyak.
Darah terbuat dari banyak komponen
Cairan merah yang mengalir dalam tubuh Anda terdiri atas beberapa komponen. Setiap komponennya memiliki fungsi dan tugas masing-masing. Secara umum, berikut berbagai komponen penyusun cairan yang menjadi sumber kehidupan ini.
1. Plasma darah
Lebih dari setengah komponen cairan ini adalah plasma darah. Cairan berwarna kuning bening ini mengandung air sebanyak 92 persen, sementara 8 persen sisanya merupakan campiran dari gula, lemak, protein, dan garam.
Tugas utama cairan plasma adalah mengangkut semua sel-sel darah bersama nutrisi, antibodi, produk limbah, protein, dan bahkan hormon ke bagian-bagian tubuh yang membutuhkan. Cairan plasma juga berfungsi untuk menyeimbangkan volume darah serta garam, termasuk kalium, natrium, kalsium, klorida, bikarbonat, dan magnesium.
2. Eritrosit
Sel darah merah, atau yang juga disebut dengan eritrosit merupakan sel yang paling banyak terkandung dalam darah. Per detiknya, tubuh manusia bisa memproduksi sekitar 2 juta eritrosit dan diperkirakan ada sekitar 150 miliar eritrosit dalam setiap 1 ons darah Anda. Menariknya, stres bisa membuat tubuh memproduksi eritrosit 7 kali lipat lebih banyk dari jumlah tersebut!
Selain paling banyak, sel ini juga memiliki tugas penting. Bersama dengan hemoglobin, eritrosit bertugas untuk membawa oksigen dari paru ke seluruh tubuh serta mengakut kembali karbon dioksida dari seluruh tubuh ke paru-paru. Hemoglobin sendiri merupakan protein khusus yang memberi warna merah pada eritrosit.
Sel ini berbentuk bulat dan di bagian tengahnya terdapat cekungan (bikonkaf) yang jika diamati menggunakan alat khusus nampak seperti donat. Tidak seperti banyak sel lainnya, eritrosit tidak memiliki nukleus (inti sel), sehingga mereka bisa berubah bentuk dengan mudah. Hal tersebutlah yang memudahkan eritrosit melewati berbagai pembuluh di tubuh Anda.
Eritrosit di produksi sumsum tulang dan dapat bertahan hidup sekitar empat bulan atau 120 hari. Persentase volume seluruh darah yang hanya terdiri dari eritrosit disebut hematokrit.
3. Leukosit
Di dalam tubuh, leukosit atau sel darah putih jumlahnya memang sedikit, yaitu sekitar 1 persen dari total volume darah Anda. Meski begitu, tugas leukosit tak boleh dipandang sebelah mata. Leukosit bertanggung jawab untuk melawan infeksi virus, bakteri, dan jamur yang memicu perkembangan penyakit. Hal ini disebabkan karena sel darah putih memproduksi antibodi yang akan membantu memerangi zat asing tersebut.
Sama dengan eritrosit, leukosit juga diproduksi di sumsum tulang dengan berbagai jenis yang berbeda-beda, meliputi limfosit, basofi, eosinofil, neutrofil, dan monosit. Semua jenis leukosit memiliki tugas yang sama untuk menjaga sistem kekebalan tubuh, sehingga Anda terhindar dari infeksi penyebab penyakit. Tergantung jenisnya, leukosit bisa bertahan hidup cukup lama, entah itu dalam hitungan hari, bulan, hingga tahun.
4. Trombosit
Tidak seperti eritrosit dan leukosit, trombosit sebenarnya bukan sel, melainkan fragmen sel yang berukuran sangat kecil. Trombosit memiliki peran penting dalam proses pembekuan darah (koagulasi). Ketika Anda mengalami luka, trombosit akan membentuk sumbatan bersama benang fibrin untuk menghentikan perdarahan sekaligus merangsang pertumbuhan jaringan baru di area yang mengalami luka.
Di dalam darah, jumlah trombosit yang normal berkisar dari 150 ribu – 400 ribu per mikroluter darah. Jika jumlah trombosit dalam tubuh lebih tinggi dari kisaran normal, maka Anda berisiko mengalami pembekuan darah yang bisa menimbulkan penyakit stroke dan serangan darah.
Sebaliknya, jika trombosit Anda lebih rendah dari kisaran normal, maka Anda berisiko mengalami perdarahan hebat karena darah sulit membeku.
Darah manusia terdiri dari banyak jenis
Tahukah Anda bahwa setiap orang memiliki golongan darah (goldar) yang berbeda-berbeda? Perbedaan goldar ini didasari oleh ada tidaknya antigen pada eritrosit dan cairan plasma. Antigen sendiri dikelompokkan ke dalam delapan goldar dasar, yaitu A, B, AB, dan O. Setiap jenis goldar ini bisa positif dan negatif.
Secara umum, berikut penjelasan singkat dari masing-masing goldar.
- A: Anda hanya memiliki antigen A pada eritrosit dan antibodi B dalam cairan plasma
- B: Anda hanya memiliki antigen B pada eritrosit dan antibodi A dalam caira plasma
- AB: Anda memiliki antigen A dan B pada eritrosit, tetapi Anda tidak memiliki antibodi A dan B di dalam plasma
- O: Anda tidak memiliki antigen A dan B pada eritrosit, tetapi Anda memiliki antibiodi A dan B di dalam plasma
Beberapa orang juga memiliki penanda tambahan pada darahnya. Penanda tambahan ini disebut dengan rhesus (faktor Rh), yang dikelompokkan lagi menjadi “positif” atau “negatif” (artinya tidak memiliki faktor Rh). Misalnya begini, goldar Anda mungkin A+ (positif), sementara teman Anda B- (negatif).
Anda tak perlu khawatir jika Anda tak punya penanda tambahan. Pasalnya, ada atau tidaknya penanda tambahan tidak akan membuat Anda menjadi lebih sehat atau lebih kuat. Penanda tambahan hanya soal perbedaan genetik, seperti memiliki mata biru atau rambut merah.
Hanya sedikit orang dengan goldar AB negatif
Goldar Anda AB negatif? Selamat! Anda termasuk kategori orang yang unik. Pasalnya, goldar ini terbilang sangat jarang ditemui. Hanya segelintir orang saja yang memiliki goldar AB. Hal ini bahkan sudah dibuktikan oleh para ahli.
Mengutip dari laman Medical Daily, para ahli dari Standford School of Medicine menemukan proporsi goldar dalam suatu kelompok masyarakat.
- A positif: 35,7 persen
- A negatif: 6,3 persen
- B positif: 8,5 persen
- B negatif: 1,5 persen
- AB positif: 3,4 persen
- AB negatif: 0,6 persen
- O positif: 37,4 persen
- O negatif: 6,6 persen
Nah, dari temuan di atas sudah sangat jelas bahwa dibanding dengan goldar lainnya, goldar AB negatif memiliki proporsi yang lebih kecil. Meski begitu, hasil penelitian ini tidak bisa dijadikan acuan bahwa hanya sedikit orang yang memiliki goldar AB negatif di setiap negara. Hal ini karena proporsi goldar dalam satu kelompok akan tergantung pada latar belakang etnis dan wilayah negara.
Misalnya saja golongan darah B lebih banyak ditemukan pada orang Asia, sementara golongan darah O banyak ditemukan di Amerika Latin.
Spesialis hematologi, dokter yang menangani masalah darah
Jika Anda mengalami masalah kesehatan yang berkaitan dengan darah, Anda bisa berkonsultasi ke dokter spesialis hematologi. Dokter spesialis hematogi memiliki tugas untuk mendiagnosis, mengobati, dan mencegah berbagai penyakit yang berkaitan dengan darah. Termasuk, penyakit kanker maupun non kanker yang memengaruhi komponen darah dan/atau organ yang memproduksi cairan ini, seperti limpa, sumsum tulang, dan kelenjar getah bening.
Sebelum memutuskan untuk berkonsultasi ke spesialis hematologi, Anda disarankan untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya terkait yang akan Anda pilih. Anda bisa mencari informasi dari website rumah sakit terpercaya, bertanya langsung pada dokter langganan Anda, membaca testimoni para pasien dari forum-forum di internet, atau bahkan menggali info dari suster atau karyawan di rumah sakit tempat dokter tersebut praktik.
Nah, ketika sudah menemukan dokter spesialis hematologi yang tepat, tanyakan semua hal yang memang Anda ingin ditanyakan. Mulai dari kondisi kesehatan, perkembangan penyakit, hingga pilihan pengobatan yang mungkin akan Anda terima. Seorang dokter profesional yang berpengalaman akan menjelaskan dengan baik semua pertanyaan yang Anda ajukan.
Donor darah punya banyak manfaat
Donor darah tidak hanya menguntungkan bagi penerimanya saja, tapi juga bermanfaat untuk pendonornya. Berikut beberapa manfaat donor darah yang harus Anda ketahui:
1. Bikin lebih bahagia
Sebuah penelitian dalam bidang psikologi menunjukkan bahwa pendonor yang ingin menolong sesana berisiko lebih rendah mengalami kematian dini ketimbang yang mendonor karena kepentingan sendiri atau bahkan tidak mendonorkan sama sekali.
Tak hanya itu, menyumbangkan hal yang tidak ternilai harganya kepada yang membutuhkan juga akan membuat kita merasa lebih bahagia. Rasa bahagia ini bisa ditumbuh karena Anda merasa berguna dan bermanfaat untuk orang lain.
2. Mencegah penyakit jantung
Kegiatan yang dapat menyelamatkan nyawa orang ini ternyata dapat menurunkan kekentalan darah jika dilakukan secara teratur. Kekentalan darah sendiri merupakan salah satu faktor yang berperan dalam meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.
Jika darah yang mengalir di dalam tubuh terlalu kental, maka risiko terjadinya gesekan antara darah dan pembuluh juga semakin tinggi. Jika sudah terlanjur terjadi gesekan, maka sel-sel dinding pembuluh bisa mengalami kerusakan yang pada akhirnya memicu terjadinya penyumbatan (ateroskrelosis).
3. Membantu menurunkan berat badan
Anda berencana menurunkan berat badan? Cobalah rutin donor darah. Pasalnya, kegiatan ini bisa jadi cara efektif untuk membakar kalori yang menumpuk dalam tubuh.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh para peneliti dari University of California, San Diego Amerika Serikat, rata-rata orang dewasa dapat membakar 650 kalori saat memberikan 450 ml darahnya, lho! Meski efektif membakar kalori, tapi perlu diingat juga bahwa kegiatan ini tidak dapat dijadikan sebagai pilihan program penurunan berat badan.
Anda tetap harus menerapkan pola hidup sehat dengan memperhatikan asupan makanan dan olahraga secara teratur supaya dapat mencapai berat badan yang ideal.
4. Menurunkan risiko kanker
Dengan menjadi pendonor, Anda berarti ikut membantu tubuh dalam membuang kelebihan zat besi yang menumpuk di dalam tubuh. Dalam jumlah yang tepat, zat besi memang menawarkan banyak manfaat untuk tubuh.
Sebaliknya, pnumpukkan zat besi yang terlalu banyak dalam tubuh dapat meningkatkan radikal bebas yang bisa memicu penuaan dini dan penyakit kanker. Setidaknya itu yang ditemukan oleh salah satu penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal of National Cancer Institute.
5. Mendeteksi penyakit serius
Kegiatan satu ini bisa jadi salah satu cara mengatahui bagaimana kondisi kesehatan Anda, lho. Pasalnya, ketika Anda ingin melakukan kegiatan ini, Anda akan terlebih dahulu dicek kesehatannya.
Dokter akan memeriksa kondisi kesehatan Anda secara menyeluruh, menanyakan riwayat kesehatan, hingga melakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan bahwa Anda berada dalam kondisi yang baik. Jadi selain membantu orang lain yang membutuhkan darah, Anda juga dapat mendapatkan cek kesehatan secara cuma-cuma.
Tidak semua orang bisa donor darah
Meski bermanfaat, Anda tak boleh asal melakukan kegiatan mulia ini. Pasalnya, ada banyak syarat yang harus Anda penuhi sebelum melakukannya.
Sebelum donor, pastikan kalau Anda memenuhi syarat-syarat wajib di bawah ini.
- Sehat jasmani dan rohani.
- Berusia 17-65 tahun.
- Memiliki berat badan minimal 45 kg.
- Tekanan sistolik minimal 100-170, dan tekanan diastolik 70-100.
- Kadar hemoglobin berkisar antara 12,5 g/dl sampai 17 g/dl.
- Interval donor minimal 12 minggu atau 3 bulan sejak pendoran sebelumnya.
0 comments:
Post a Comment